REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diplomat Success Challenge (DSC) baru saja menyelesaikan tahapan seleksi awal. Dari 6.600 proposal yang masuk dalam program ini, maka terjaring dan lolos sebanyak 90 challenger pada tahap pertama.
DSC adalah Program Kompetisi Wirausaha yang dicetuskan Wismilak Diplomat dan Wismilak Foundation, untuk mendorong pertumbuhan wirausaha dikalangan usia produktif di Indonesia. Proses seleksi awal ini berlangsung setelah pendaftaran ditutup tanggal 12 Juni 2015 lalu dengan hasil yang luar biasa.
“Tahun ini kami kebanjiran peminat, ada 6.600an proposal yang terjaring masuk,” ujar Surjanto Yasaputera yang menjadi Ketua Dewan Komisioner. Jumlah ini meningkat drastis, yakni lebih dari sepuluh kali lipat dibanding tahun lalu.
Dikatakan Surjanto, peminat datang dari berbagai latar belakang. Selain mahasiswa dan mereka yang baru lulus kuliah, juga ada banyak professional yang mengirim proposal usaha. Hal yang menandakan bahwa kompetisi ini menjangkau berbagai segmen.
Proposal yang masuk pun sangat beragam. Jenis usaha paling diminati adalah perdagangan yang mencapai (41 persen), diikuti kuliner (27 persen), industri kreatif (14 persen), dan agro industry (8 persen). “Minat di bidang Teknologi hijau, energy dan pariwisata jumlahnya masih belum signifikan,” ujarnya.
Surjanto mengatakan, seleksi awal dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari 10 orang. Mereka meneliti proposal yang masuk. “Pertama kali kami melihat kelengkapan administrasi yang diminta dalam proposal, ada beberapa proposal yang tidak bisa diloloskan karena tidak lengkap,termasuk tidak adanya perhitungan cash flow,” ujar dia. Ada juga sejumlah proposal yang harus didiskualifikasi karena tidak menggunakan format yang telah disediakan.
Panitia menetapkan dengan tegas bahwa format proposal tidak boleh dikurangi atau diubah sistematikanya. Namun proposal boleh ditambah dan dilengkapi, antara lain dengan bagan dan foto atau gambar mengenai detil produk. Beberapa bahkan menambahkan foto-foto proses produksi.
“Tambahan foto produk sangat membantu tim seleksi dalam membuat keputusan, sebab langsung terlihat jelas, jadi memudahkan penilaian,” ujarnya
Proses seleksi awal yang berjalan beberapa hari ini meloloskan 90 proposal untuk tiga kawasan kompetisi, East, Central dan West Region. “Di tiap region atau kawasan ada 30 kandidat, yang untuk selanjutnya kami sebut challenger, mereka semua langsung dikontak untuk mengikuti tahapan selanjutnya yakni audisi,” ujar dia.
Pada tahap audisi, seluruh challenger yang lolos diminta hadir menyajikan proposal usahanya di depan dewan juri. Mereka yang lolos dari tahap audisi di depan dewan juri ini akan diundang untuk seleksi tahap selanjutnya, yakni Market Challenge. “Intinya, para challenger akan dihadapkan pada berbagaikasus bisnis yang harus mereka jawab. Nanti saya jelaskan jika waktunya sudah dekat,” ujarnya.
Kompetisi Wismilak DSC ini berlangsung sejak 2010 yang memperebutkan total modal usaha senilai Rp 2 miliar untuk memilih satu pemenang utama dan tiga runner up. Hadiah yang diberikan dalam bentuk tunai merupakan hibah permodalan bukan pinjaman agar challenger yang terpilih bisa menjalankan usaha. Selain itu mereka juga akan mendapat bimbingan manajemen.
Tahun ini, Program Wismilak DSC yang dipimpin oleh Surjanto Yasaputera dari Wismilak Diplomat ini bertema ‘Tantangan Menguji Karakter Suksesmu’. Dari awal program ini tetap konsisten mengusung konsep 3 P (Paham, Piawai, dan Persona), yakni nilai-nilai yang telah diyakini akan menjadi kunci sukses bagi wirausaha.