Rabu 19 Aug 2015 17:34 WIB

BCA Berikan Bantuan Pelepasliaran Orangutan di Kalimantan Timur

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Orangutan
Foto: Wong Maye-e/AP
Orangutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberikan bantuan kepada Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation senilai Rp 200 juta untuk kegiatan pelepasliaran orangutan ke Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur. Bantuan diserahkan oleh Presiden Direntur BCA Jahja Setiaatmadja kepada CEO BOS Foundation Jamartin Sihite di Menara BCA Jakarta, Rabu (19/8).

Dalam sambutannya, Jahja mengatakan, bantuan tersebut diharapkan dapat menggugah pihak lain untuk ikut berpartisipasi dalam pelestarian orangutan. Dia berharap bantuan tersebut dapat melindungi orangutan sekaligus melindungi hutan sebagai habitat orangutan.

"Upaya ini sekaligus menjadi bentuk dukungan BCA terhadap amanat pemerintah dalam Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017," jelas Jahja.

Selain bantuan, BCA juga mendukung pelestarian orangutan melalui sejumlah kegiatan. Antara lain, pelepasliaran orangutan di Hutan Kehje Sewen Kalimantan Timur sejak 2015, aktivitas publikasi dan edukasi tentang pelestarian orangutan. Selain itu, BCA juga melakukan pelestarian kawasan penyu bersama organisasi lingkungan World Wide Funds for Nature (WWF) di Pangumbahan Jawa Barat.

Sementara itu, Jamartin Sihite mengatakan, saat ini populasi orangutan di Kalimantan diperkirakan sekitar 55.000 individu. Namun, jumlah populasi semakin menurun karena faktor-faktor seperti alih fungsi lahan, kebakaran hutan, penebangan liar, perburuan serta perdagangan satwa liar. Oleh karena itu, BOS Foundation fokus pada penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasliaran kembali (reintroduksi), serta upaya konservasi habitat orangutan.

Menurutnya, menjaga kelestarian orangutan merupakan tanggung jawab bersama. Kerja sama BOS Foundation dengan BCA telah dilakukan sejak 2013. Jamartin menjelaskan rehabilitasi orangutan terbilang cukup lama sekitar 7-8 tahun sebelum dilepasliarkan kembali ke hutan. Saat ini, BOS Foundation masih punya 700 satwa orangutan yang direhabilitasi di kandang. BOS Foundation juga menjadi NGO pusat rehabilitasi orangutan terbesar di dunia.

"Kami tidak bangga menjadi pusat rehabilitasi terbesar karena ada persoalan konservasi besar yang harus diselesaikan. Kami dibilang sukses kalau jumlah satwa di kandang turun," ujarnya.

Sejak 2012, BOS Foundation telah melepasliarkan 166 orangutan kembali ke hutan. Rencananya dua pekan lagi, BOS Foundation juga akan melepasliarkan orangutan ke Hutan Kehje Sewen di Kalimantan Timur.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement