Rabu 19 Aug 2015 19:15 WIB

Peternak Ayam Potong: Kenaikan Harga Daging Ayam 'Permainan' Pedagang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Peternakan ayam
Foto: Republika/M. Syakir
Peternakan ayam

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Para peternak ayam potong (ayam sayur) di wilayah Kabupaten Semarang menuding, kenaikan harga daging ayam di pasaran lebih banyak disebabkan oleh ‘permainan’ para bakul atau pedagang.

 

Meski harga daging ayam potong di pasar tradisional (pedagang) hingga saat ini terus melonjak, di tingkat peternak --harga komoditas ini-- tetap tak pernah berpihak.

 

Dedy (37) peternak ayam potong asal Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang mengatakan, saat ini harga ayam sayur di tingkat peternak hanya Rp 18 ribu per kilogram. Harga ini hanya mengalami kenaikan Rp 3 ribu dibandingkan dengan harga penjualan menjelang Lebaran 1436 Hijriyah, beberapa waktu lalu yang hanya mencapai Rp 15 ribu per kilogram.

 

Sementara, harga ayam sayur di tingkat pedagang, saat ini, sudah mencapai Rp 30 ribu hingga 32 ribu rupiah per kilogram. “Menjelang lebaran lalu, harga di tingkat pedagang tembus Rp 46 ribu rupiah per kilogram,” ungkapnya, Rabu (19/8).

 

Dedy juga menjelaskan, kenaikan harga Rp 3 ribu di tingkat peternak kali ini sebenarnya lebih dipengaruhi oleh faktor strategi agar peternak tidak merugi lebih banyak.

 

Meski begitu, tambah Dedy, produktivitas peternakannya hingga saat ini belum terganggu. Peternakannya juga tetap dapat menyuplai kepada para pedagang di Ungaran maupun Kota Semarang. Ia juga mengaku mendengar kabar daging ayam mulai menghilang di pasaran. Namun ia meyakini untuk wilayah Kabupaten Semarang saat ini produktivitas masih normal.

 

“Karena suplai peternakan saya saat ini masih mencapai 5 ribu ekor ayam potong tiap kali panen atau 35 hari sekali,” jelasnya.

 

Hal ini diamini oleh Kepala Dinas Peternakkan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Semarang, Agus Purwoko Djati. Menurutnya, tiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda.

 

Kalau di daerah lain, ayam potong (pedaging) mulai menghilang dari pasaran, di Kabupaten Semarang menurutnya masih tetap stabil. Baik produktivitas maupun kebutuhan.

 

Sebab, khusus produksi ayam pedaging, sejauh ini tak ada keluhan apapun terkait dengan produktivitas. Bahkan sepanjang tahun ini peternakan ayam potong di Kabupaten Semarang juga tak terganggu penyakit ternak.

 

“Kami tetap yakin, di Kabupaten Semarang persoalan ketersediaan ayam pedaging tak akan banyak terdampak seperti halnya yang terjadi di daerah lain,” tegasnya.

 

Sementara itu, di tingkat pedagang di Ungaran, harga ayam sayur atau ayam pedaging  masih mencapai kisaran Rp 30 ribu hinga 32 ribu rupiah per kilogram.

 

“Harga ini relatif menurun, setelah sebelumnya mencapai Rp 35 ribu rupiah per kilogram,” ungkap Umiyati (52), salah seorang pedagang di pasar Babadan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement