Kamis 20 Aug 2015 00:31 WIB

JK dan Menteri Kehakiman Australia Bahas Terorisme

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kata sambutan sekaligus memmbuka acara Grand Final Lomba Cerdas Cermat MPR RI di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/8).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kata sambutan sekaligus memmbuka acara Grand Final Lomba Cerdas Cermat MPR RI di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan sore ini menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta. Dalam pertemuan ini, keduanya membahas kerja sama dalam isu pertahanan dan keamanan, termasuk penanggulangan terorisme.

"Berdiskusi dengan Wapres hari ini, mengenai bagaimana mengembangkan kerja sama tentang isu keamanan pertahanan khususnya, seperti yang sudah disampaikan juga kepada Kemenlu Australia," kata Keenan usai bertemu Wapres di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (19/8).

Ia mengatakan, saat ini hubungan antara Indonesia dengan Australia semakin menguat. Dengan begitu, kedua negara dapat berbagi pengalaman dan tantangan bersama.

Lebih lanjut, Keenan mengatakan, Australia dapat mempelajari sikap toleransi dari masyarakat Indonesia yang mayoritas warganya merupakan umat Muslim terbesar di dunia. "Mereka sangat menunjukkan kepada dunia mengenai masyarakat multi-tradisi, saya berharap Australia dapat belajar dari itu juga," kata Keenan.

Selain itu, kunjungan Menteri Kehakiman Australia ini juga dilakukan untuk membahas tantangan terorisme radikal. Menurut dia, Wapres Jusuf Kalla memiliki pendapat yang serupa dengan Australia, yakni pentingnya penanggulangan tumbuhnya organisasi radikal di Timur Tengah.

Keduanya juga membahas langkah yang dapat digunakan untuk mencegah radikalisme. Diharapkan, dengan kerja sama penanggulangan terorisme antar kedua negara tersebut, paham radikal dapat diberantas.

"Kita punya tantangan yang sama. Kita mendukung setiap upaya yang dilakukan Indonesia dalam menangulangi itu (terorisme)," kata Keenan.

Lebih lanjut, ia mengatakan perlunya peningkatan kerja sama penanggulangan terorisme. Selama ini, salah satu kerja sama yang telah dilakukan antar kedua negara adalah kerja sama antar agen keamanan negara.

Kerja sama tersebut, kata Keenan, terjalin sejak adanya peristiwa bom Bali beberapa tahun silam. Peningkatan kerja sama antar negara tak hanya akan dilakukan di bidang keamanan dan pertahanan, namun juga di sektor ekonomi.

Nantinya, pemerintah Australia akan mengutus Menteri Perdagangan Australia untuk mengunjungi Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Wapres, Mohamad Oemar mengatakan, kedatangan delegasi Australia tersebut dilakukan untuk membahas masalah penanggulangan terorisme. Sebelum menemui Wapres JK, Menteri Kehakiman Australia sudah bertemu dengan BIN, PPATK, dan Kepolisian.

"Ya mesti sharing karena itu kan nature-nya sangat lintas batas. Jadi memang common enemy. Yang dimaksud ya itu kan, orang yang kembali dari sana, orang yang ke sana mau diapain," jelas Oemar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement