REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kepolisian Thailand telah mendapatkan beberapa keterangan terkait identitas pelaku utama pemboman kuil pada Senin(17/8). Polisi mengatakan, tersangka lalu sering terdengar berbicara dalam bahasa asing. Namun, bahasa yang ia gunakan diketahu bukan Bahasa Inggris.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kepolisian Nasional Thailand, Prawut Thavonsiri pada Rabu (19/8). Prawut mengkonfirmasi pertanyaan wartawan apakah pria yang diduga sebagai pelaku pemboman berbicara bahasa asing.
"Dia berbicara bahasa asing, tetapi bukan Bahasa Inggris," ujarnya.
Prawut tidak memperinci dari mana kesimpulan yang dibuat pihaknya. Dia hanya menyatakan pernah mewawancarai dua pengendara ojek di dekat kuil. Salah satu dari pengendara diketahui memberi tumpangan kepada si pria.
Selain soal bahasa, Prawut juga menjelaskan dugaan latar belakang etnis si pria. Si pria digambarkan memiliki kulit putih dan berhidung tinggi.
Dia mengistilahkan latar belakang etnis dengan sebutan Khaek Khao. Di Thailand, frase ini digunakan untuk menggambarkan masyarakat muslim berkulit terang yang berasal dari Asia Selatan, Asia Tengah, dan Timur Tengah.
Sebelumnya, pengadilan Bangkok telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pria berkemeja kuning yang tertangkap kamera pengamanan. Pria tersebut diketahui meletakkan sebuah ransel di salah satu sudut kuil sebelum ledakan terjadi.
Dalam surat perintah, digambarkan si pria merupakan warga asing dengan tubuh tinggi, kulit putih, dan berjenggot tipis. Mereka juga telah menyebarkan sketsa pemuda tersebut.