Kamis 20 Aug 2015 07:14 WIB

Imam Istiqlal: Baca Alquran Ibadah Sedangkan Lagu itu Seni dan Budaya

Rep: c12/ Red: Agung Sasongko
Tilawah Alquran dengan langgam seriosa
Foto: Youtube
Tilawah Alquran dengan langgam seriosa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yakub menjelaskan, membaca Alquran itu ibadah, sedangka lagu itu termasuk dalam seni dan budaya. Karena lagu bagian dari budaya, maka tentu tiap daerah memiliki ciri lagu tersendiri yang berbeda dengan daerah lain.

"Lain daerah lain lagu," tutur dia.

Namun, di kalangan masyarakat, beredar anggapan bahwa semua yang dari Jazirah Arab itu baik. Karena ada anggapan inilah, kebanyakan masyarakat muslim Indonesia kerap mengambil apapun itu asal berasal dari wilayah Arab. Padahal, tidak demikian.

"Tidak semua yang dari Arab itu pasti bagus kok. Kalau sesuai Alquran dan hadis, ya oke, kalau pakai sorban terus dianggap tetangga nabi, kalau pakai blankon itu enggak bagus. Tidak begitu menurut saya," tutur dia.

Karena itu, semua hal yang datang dari Arab pun perlu disaring untuk melihat apakah sesuai dengan Alquran dan hadis apa tidak. "Kalau cocok ya enggak apa-apa, ini menjadi tantangan bagi siapa saja," ujar dia.

Menurut Ali, banyak hal yang kurang baik di wilayah Jazirah Arab, yang kemudian diadopsi di Indonesia. Misalnya, penyanyi asal Mesir, Warda Al-Jazairia, yang lagu-lagunya dipakai oleh sejumlah qari di Indonesia untuk membaca Alquran. "Padahal dia penyanyi dombret di Mesir," kata dia.

Bagi dia, lebih baik para pedangdut Indonesia karena masih ada sebagiannya yang menggunakan kerudung. "Masih bagusan beberapa penyanyi Indonesia yang dangdut itu kok, karena masih ada yang kerudungan, sedangkan yang namanya Warda itu enggak pernah tampil kerudungan itu," kata dia.

Kondisi ini, lanjut dia, terjadi karena ada anggapan bahwa semua yang berasal dari Arab itu baik. Padahal tidak demikian. "Nah pondasi seperti ini yang perlu dibongkar," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement