REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bentrokan warga Kampung Pulo dan Satpol PP serta kepolisian masih belum usai, Kamis (20/8). Bahkan eskavator milik petugas hanya melempari batu dan botol, warga Kampung Pulo juga membakar mobil eskavator yang disiapkan petugas penggusuran.
Dari pantauan Republika, asap hitam membubung tinggi dari mobil eskavator berwarna biru. Kini, petugas tengah memadamkan api.
"Iya itu dibakar warga. Pada emosi namanya juga digusur pada nggak terima orang nggak ada ganti rugi," ujar salah satu warga di lokasi kejadian, Yanto, Kamis (20/8).
Dalam proses relokasi Pemerintah Kota Jakarta Timur menerjunkan satu alat berat untuk menghancurkan bangunan-bangunan yang akan digusur. Petasan dan batu juga masih terus dilemparkan warga Kampung Pulo.
Kericuhan besar ini pecah karena tidak terjadinya kesepakatan antara warga dan petugas penggusuran. Satpol PP dan warga saling maju mundur mempertahankan barisan.
Petugas telah mengamankan tiga warga yang dianggap memprovokasi. Mereka diamankan untuk menghindari dipukuli oleh personel Satpol PP yang juga tersulut emosinya.
Dalam proses relokasi ini Pemkot Jaktim menurunkan 2.150 personil gabungan dari TNI, Kepolisian dan Satpol PP. Sejak awal proses relokasi hendak dimulai, bentrokan sudah pecah dan belim usai hingga saat ini.