REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kampung Pulo mengunci semua jalan masuk ke pemukiman yang akan digusur. Akibatnya petugas tidak dapat memasuki area untuk merelokasi warga ke rusun di Jatinegara Barat, Jakarta Timur yang sudah disiapkan Pemprov DKI Jakarta.
Untuk menghalau petugas, warga mengunci semua akses di tiga gang. Mereka tetap menuntut ganti rugi penggusuran. "Kita minta ganti rugi. Boleh digusur rumah kami. Bangun rumahnya juga utang-utang," ujar warga RT 15 RW 03 Kampung Pulo, Nur Ali (45 tahun).
Ia mengatakan warga mau digusur asal tetap ada pembayaran dari bangunan yang dibongkar. Menurutnya selama ini dialog tidak pernah mendapatkan titik temu yang disepakati bersama.
Saat ini kondisi Jalan Jatinegara Barat masih ditutup untuk kendaraan yang lewat. Bahkan warga sekitar, yang bukan tinggal di Kampung Pulo, terhambat untuk masuk ke rumahnya.
Beberapa petugas masih mencoba bernegosiasi dengan warga. Tapi belum menemukan kesepakatan. Sedianya relokasi warga Kampung Pulo sudah mulai sejak pukul 08.00 WIB pagi tadi. Namun sejak awal bentrokan antara warga dan petugas sudah tidak terhindari.
Warga melemparkan batu dan botol untuk menghalau petugas. Puncaknya, warga membakar mobil eskavator yang disiapkan petugas untuk menghancurkan bangunan warga.