REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menambah jumlah personelnya untuk mengamankan proses penggusuran permukiman warga di Kampung Pulo, Jakarta Timur. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kembali terjadinya bentrokan, karena upaya relokasi masih mendapat penolakan dari warga.
"Polda turunkan 150 personil untuk menambah pasukan. Tetap kita akan bereskan hari ini," ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Nanang J di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (20/8).
Penambahan personil ini ditujukan guna melancar relokasi yang terhambat aksi penolakan warga. Menurutnya relokasi akan tetap dijalankan sesuai dengan instruksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Bersamaan itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian beserta Brigjen Nanang tiba di lokasi untuk meninjau pasca bentrokan yang sebelumnya terjadi. Aksi ini bahkan sebelumnya mengakibatkan bentrok antara warga dengan Satpol PP dan kepolisian.
Pemprov DKI Jakarta awalnya menurunkan 2.150 personil gabungan TNI, Polisi, dan Satpol PP untuk merelokasi warga. Proses relokasi yang dipimpin langsung Wali Kota Jakarta Timur Bambang Mustawardana sedianya akan merelokasi warga ke rumah susun yang sudah disediakan Pemprov DKI.