REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Junta militer Thailand mengeluarkan pernyataan yang berlawanan dengan kepolisian, Kamis (20/8).
Juru bicara militer Kolonel Winthai Suvaree mengatakan tragedi pemboman di dekat kuil Erawan, Bangkok sepertinya tidak terkait dengan terorisme internasional. Ia juga mengatakan turis Cina adalah korban, bukan target utama.
"Badan-badan keamanan telah berkolaborasi dengan badan intelijen dari banyak negara dan menyimpulkan hal yang sama. Insiden sepertinya tidak terkait dengan organisasi teroris internasional," kata Winthai.
Sebelumnya, kepolisian mengatakan pelaku adalah jaringan yang sebagian besar anggotanya adalah warga asing. "Ini adalah jaringan besar, ada persiapan yang melibatkan banyak orang," kata Kepala polisi Somyot Poompanmuang.
Menurutnya, mereka berbagi tugas seperti mengawasi jalanan, mempersiapkan bom dan lokasi, dan mereka yang mempersiapkan jalan kabur. Insiden menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 120 orang di situs Erawan yang populer di kalangan turis Cina.