Kamis 20 Aug 2015 19:51 WIB

Indonesia, Pertama Rumuskan Standar Kompetensi Kerja Tenun Tradisional

Rep: Nina Chairani/ Red: Heri Ruslan
Dhanny Dahlan, peragawati era 1980-an yang kini aktif di Cita Tenun Indonesia (CTI) memperkenalkan tenun tradisional muna, Sulawesi Tenggara, yang menggunakan bahan-bahan alami di Jakarta, Kamis (20/8).
Foto: dok pri
Dhanny Dahlan, peragawati era 1980-an yang kini aktif di Cita Tenun Indonesia (CTI) memperkenalkan tenun tradisional muna, Sulawesi Tenggara, yang menggunakan bahan-bahan alami di Jakarta, Kamis (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia bakal menjadi negara pertama yang memiliki standardisasi kompetensi kerja tenun tradisional.  ‘’Belum pernah ada standar di negara lain,’’ kata Biranchi Upadhyay dari Hivos, sebuah organisasi yang memberi bantuan dana berbasis di Den Haag, Belanda, di Jakarta, Kamis (20/8)

Upadhyay yang banyak berhubungan dengan penenun di berbagai negara Asia dan Afrika itu mengungkap, di banyak tempat penenun ada kondisi  yang sulit. Selain penghasilan mereka renda, produk mereka pun  tergilas persaingan dengan tenun hasil industri.  Para penenun  tradisional, jelas dia, mengulang-ulang karya para pendahulu mereka sementara selera pasar telah berubah.

‘’Mereka tak punya akses informasi  perkembangan selera pasar, tidak punya pula akses pasar,’’  katanya di depan peserta Konvensi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI).  Hivos bersama Uni Eropa mendanai proyek ‘Sustainable Hand Woven Eco Textiles’ bersama Cita Tenun Indonesia. Bersama mereka mengupayakan penyusunan standar kompetensi bagi tekstil dengan prinsip ramah lingkungan di Jakarta.

Ria Noviari Butarbutar, perwakilan UE di Jakarta, mengingatkan, tenun tak hanya di Indonesia. Berbagai negara di dunia memiliki tenun tradisionalnya masing-masing.   ‘’Bila Indonesia mempunyai standar tertentu, diharapkan bisa menambah daya jual dan daya saingnya,’’ kata dia di depan peserta konvensi yang sebagian besar merupakan masyarakat tenun tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.