Kamis 20 Aug 2015 19:57 WIB
Pesawat Trigana Hilang

Jonan Tegaskan Trigana IL 267 Bukan Penerbangan Perintis

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pesawat maskapai Trigana Air
Foto: Antara/Jessica Wusang
Pesawat maskapai Trigana Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menegaskan, Pesawat Trigana Air IL 267 yang jatuh dalam penerbangan Jayapura - Oksibil pada Ahad (16/8) merupakan penerbangan biasa dan berjadwal.

"Trigana (IL 267) yang kecelakaan bukan penerbangan perintis, saya kemarin sudah kasih tahu itu bukan penerbangan perintis, tapi penerbangan biasa, berjadwal," ujarnya usai menghadiri Pembukaan Rapat Umum Anggota (RUA) Asosiasi Pemilik Kapal Nasional atau Indonesian National Shipowners Association (INSA) ke-16 di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, Kamis (20/8).

Saat ini, fokus utamanya ialah mengurusi korban terlebih dahulu supaya bisa dikembalikan ke keluarganya masing-masing sesegera mungkin.

Terkait keluhan terhadap operasional Bandara Oksibil yang tidak memiliki menara ATC, Mantan Dirut KAI itu akan menutup bandara jika memang tidak layak diterbangkan.

"Kalau tidak layak diterbangkan, ya kita tutup, tapi menurut saya selama ini, setiap hari ada belasan penerbangan kesana juga tidak apa-apa,"

Sementara itu, Kapuskom Kemenhub JA Barat menyampaikan, hingga pukul 10.00 WIT 29 jenazah telah tiba di Sentani, dengan perincian 4 jenazah tiba kemarin sore, dan 25 jenazah lainnya tiba pagi ini.

"Sementara 25 jenazah berikutnya baru diberangkatkan dari Oksibil sekitar pukul 10.00 WIT. Diperkirakan tiba di Sentani pukul 11.00 WIT," ujar Kapuskom Kemenhub JA Barat dalam Keterangan Tertulis yang diterima Republika, Kamis (20/8).

Barata menambahkan, pukul 11.04 WIT, 25 jenazah berikutnya sudah tiba di sentani, Jayapura.

"Dengan demikian sudah seluruh jenazah tiba di Jayapura untuk dilakukan proses DVI di RS Bayangkara Jayapura, lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement