REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahaka Sport and Entertainment menggandeng auditor kelas dunia Price Waterhouse Coopers (PWC) untuk mengaudit penyelenggaraan Turnamen Piala Presiden. Mahaka tak mau ada fitnah setelah ajang turnamen yang diikuti 16 klub Liga Indonesia tersebut berakhir.
Hal itu disampaikan langsung oleh CEO Mahaka Sport and Entertainment Hasani Abdulgani. Dia menyebutkan PWC merupakan lembaga auditor terkemuka dan terpercaya.
"Untuk keterbukaan tidak perlu khawatir karena kami bekerja sama dengan Price Waterhouse. Laporan akan berasal dari Price Waterhouse. Kalau mau buka-bukaan atau bersih-bersih," ungkap Hasani saat ditemui di kantor Kemenpora, Kamis (20/8).
Selain bekerja sama dengan konsultan auditor, pihaknya juga telah membentuk Komisi Disiplin, Komisi Banding dan juga Komite wasit. Menurut Hasani, pembentukan tersebut untuk memenuhi syarat tambahan yang diminta oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Maka dengan terpenuhi syarat tersebut, Mahaka Sport and Entertainment telah mengantongi surat rekomendasi dari BOPI untuk meminta izin keramaian kepada pihak kepolisian.
Untuk Komisi Disiplin dan Banding, menurut Hasani berasal dari tim legal induk dari Mahaka. Sedangkan untuk Komite Wasit diambil dari pihak luar, yang dipimpin oleh Kolonel Corps Polisi Militer Rudi Yulianto.
"Untuk Komisi Banding dan Disiplin dari legal Mahaka. Bukan Mahaka Sport, tapi holding-nya dan mereka akan bertugas apabila ada kejadian di Piala Presiden," kata Hasani.