REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang memilik kekhawatiran yang kuat atas penembakan Korea Utara yang melintasi perbatasan Korea Selatan. Keduanya saling melepaskan peluru sejak Kamis (20/8).
"Korea Utara harus menahan diri dalam membuat tindakan provokatif," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers.
Kedua negara yang bersitegang itu saling tembak setelah sebelumnya Korut menembak pengeras suara Korsel di perbatasan. Mereka menyebur siaran Korsel berisi propaganda anti-Pyongyang.
Sementara Korsel menyalakan pengeras suara setelah 11 tahun tidak berfungsi itu karena Korut menaruh ranjau darat di sisi Korsel pada zona demiliterisasi. Ranjau darat tersebut membuat dua tentara Korsel kehilangan kakinya.