Jumat 21 Aug 2015 14:27 WIB

Israel Tolak Kunjungan Keluarga Petinggi Hamas ke Jalur Gaza

Ismail Haniyeh
Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Ismail Haniyeh

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Pemerintah Israel pada Kamis (20/8) menolak permohonan seorang pejabat senior Hamas untuk mengizinkan keluarganya yang tinggal di Israel mengunjungi Jalur Gaza guna menghadiri perkawinan putranya.

Israel menyatakan alasan penolakan tersebut ialah beberapa orang Israel masih hilang di Jalur Gaza. Ismail Haniyeh, pemimpin politik Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), mengajukan permintaan dengan alasan kemanusiaan, dan meminta pemerintah Israel mengizinkan tiga saudarinya --yang tinggal di kalangan masyarakat Badui di Gurun Nejev di Israel Selatan-- memasuki daerah kantung itu untuk merayakan perkawinan putranya.

Menurut satu pernyataan yang dikeluarkan oleh badan pertahanan Israel, Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah tersebut (COGAT), permintaan Ismail Haniyeh ditolak karena "kasus kemanusiaan Israel" di jalur Gaza, demikian laporan Xinhua, Jumat (21/8) pagi.

May. Jend. Yoav Mordechai, Komandan COGAT, mengatakan masalah kemanusiaan merujuk kepada dua orang Israel --warga Ethiopia Israel yang berusia 28 tahun, Avraham Mengistu, dan orang Badui Israel yang namanya tidak diidentifikasi dan telah hilang sejak tahun lalu di Jalur Gaza.

Mordechai pada Rabu (19/8) juga menolak permintaan lain dari Ilhab Al-Ghussain, pejabat penerangan HAMAS, untuk menyeberangi Israel menuju Jordania, untuk menjalani perawatan medis di tengah kesehatannya yang memburuk, demikian laporan harian ha'aretz pada Kamis.

Israel memberlakukan blokade atas daerah kantung Jalur Gaza pada 2007, setelah Hamas merebut wilayah tersebut setelah bentrokan internal di kalangan faksi Palestina. Israel menganggap Hamas sebagai organisasi teroris dan telah memerangi faksi Palestina itu dalam beberapa babak pertempuran selama beberapa tahun belakangan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement