REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) diharapkan mementingkan peningkatan konsolidasi, edukasi, dan advokasi.
“Kepengurusan MUI yang terpilih nanti, harus bisa meningkatkan konsolidasi, edukasi, dan advokasi,” kata Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) KH Syuhada Bahri, Jumat (21/8).
Ia mengungkapkan harapan itu terkait Musyawarah Nasional MUI ke-9 yang akan dihelat pada tanggal 24-27 Agustus nanti. Munas MUI akan menentukan Ketua Umum, pengurus serta program-program MUI tersebut, akan diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur.
Yang ia maksud dengan konsolidasi organisasi juga terkait dengan konsolidasi niat yang harus benar-benar ditekankan agar setiap pengurus memiliki niat yang lillahi taa'la.
Selanjutnya, Syuhada juga mengatakan, jika kepengurusan MUI nanti, harus bisa meningkatkan edukasi, khususnya kepada umat Islam di Indonesia.
Edukasi itu sendiri, lanjutnya, bisa diberikan dalam sejumlah aspek, diantaranya edukasi agama, yang dimaksudkan agar tidak terjadi pemahaman agama yang salah.
Sedangkan, advokasi harus mampu dilakukan oleh MUI, termasuk untuk memberikan bimbingan terhadap pemahaman tentang Islam yang bersumber kepada Alquran dan hadis.
Tiga harapan tersebut, menurut Syuhada, juga harus bisa dijadikan tambahan, dalam memperbaiki sistem yang sudah ada sebelumnya.
"Sebenarnya yang diperbuat sudah banyak, itu sebagai optimalisasi," jelasnya.