Jumat 21 Aug 2015 20:58 WIB

Dolar Nyaris Rp 14 Ribu, Pertamina 'Terselamatkan' Hedging

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Djibril Muhammad
Pertamina
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (persero) merasa tertolong oleh aksi lindung nilai atau hedging yang perusahaan lakukan sebelumnya. VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyebutkan, Pertamina melakukan transaksi 70 juta dolar AS setiap harinya.

Dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang nyaris menembus Rp 14 ribu, perusahaan bisa kelimpungan tanpa mendapat lindung nilai.

"Jadi tentunya kalau untuk pengadaan impor minyak mentah dan kilang Pertamina, kita kan juga melakukan beberapa antisipasi. Memang ini agak meningkat, tapi kan pengeluaran kita per hari rata-rata 70 juta dolar per hari kebuthan kita. Baik untuk minyak mentah dan produk," jelas Wianda, Jumat (21/8).

Impor Pertamina selama ini, 40 persen dalam bentuk minyak mentah dan 60 persen dalam bentuk produk. Pertamina sendiri telah mendapatkan fasilitas hedging atau lindung nilai senilai total 2,5 miliar dolar AS dari 3 bank BUMN.

Ketiga bank tersebut adalah Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI. Fasilitas ini untuk mendukung Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.

Tercatat, Bank Indonesia merilis kurs tengah Rupiah terhadap dolar AS hari ini adalah Rp 13.895. Sedangkan pada 20 Agustus 2015 senilai Rp 13.838 dan 19 Agustus 2015 sebesar Rp 13.824.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement