REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta agar-agar televisi-televisi swasta, termasuk TVRI, bisa menjadi instrumen penjaga moralitas dan mentalitas bangsa.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan seusai mendampingi Presiden bertemu para direktur program-program televisi di Istana Negara.
Menurutnya, setelah melakukan pertemuan, para direktur program televis sepakat untuk mengevaluasi tayangan-tayangan yang disiarkan hari ini.
Terutama, apakah semua tayangan tersebut telah memenuhi aspek pendidikan dan komponen moral di dalamnya. Selain itu, ke depan, pemerintah juga akan meninjau institusi pemberi rating kepada tayangan-tayangan televisi. Karena rating selalu menjadi patokan para direktur program televisi untuk mendesain tayangannya.
"Karena itu, ke depan perlu didiskusikan lebih jauh menyangkut persoalan rating ini. Bagaimana pengelolaannya, bagaimana prosesnya, sehingga bisa memberikan arah pemrogaman yang konstruktif bagi teman-teman pengelola televisi, maupun konstruktif bagi masyarakat," jelasnya.
Pemerintah juga mengimabau para pelaku tayangan televisi, seperti penulis naskah dan sutradara, agar membuat program yang memang patut ditonton masyarakat.
"Jangan membuat tayangan yang justru kita larang anak kita sendiri untuk menonton tayangan yang dibuat oleh ayah-ibunya. Ayah ibunya membuat program yang mereka sendiri ingin anaknya untuk menonton," ujarnya.
Anies menambahkan pertemuan dengan direktur program televisi juga masih akan dilakukan ke depannya.