REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Putra mantan perdana menteri terguling Thaksin Shinawatra menawarkan lebih dari dua kali lipat uang yang dijanjikan polisi untuk penangkapan pelaku bom Bangkok. Ia menawarkan 200 juta dolar AS.
"Saya telah mendapat izin dari ayah saya untuk memberikan tujuh juta baht, dua juta untuk informasi dan lima juta buat petugas yang menangkap," ujar Panthongtae Shinawatra, putra pertama Thaksin dalam statemen di laman Facebook-nya.
Serangan ke area Kuil Erawan di Kota Bangkok menewaskan 20 orang, mayoritas turis, termasuk di antaranya warga negara Indonesia. Polisi menduga tersangkat utama yang mengenakan T-Shirt kuning tidak bekerja sendiri.
Polisi menawarkan tiga juta baht atau 84 ribu dolar baht atas setiap informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku.
Menurut Panthongtae, untuk memulihkan kepercayaan, baik warga Thailand ataupun asing, pelaku harus segera ditangkap. "Setiap orang akan sadar Thailand bukanlah tempat aksi teror seperti ini dapat terjadi," katanya menambahkan.
Sebelumnya Thaksin yang kini tinggal di pengasingan juga mengecam serangan bom tersebut. "Saya mengecam pelaku atau siapapun di belakangnya," tulis Thaksin dalam akun Twitter-nya.