Sabtu 22 Aug 2015 16:32 WIB

Ini Penyebab Harga Daging Ayam Ikut-ikutan Naik

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bulog menggelar Operasi Pasar daging ayam di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (21/8). Daging Ayam dijual Rp 32 ribu per kilogram. Sedangkan dipasar mencapai 40 ribu per kilogram.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bulog menggelar Operasi Pasar daging ayam di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (21/8). Daging Ayam dijual Rp 32 ribu per kilogram. Sedangkan dipasar mencapai 40 ribu per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat kini bukan hanya dibebani dengan tingginya harga daging sapi. Harga daging ayam belakangan ini juga melonjak.

Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Nawir Messi menilai, kenaikan harga daging ayam ini karena pemerintah melakukan pemotongan stok ayam di pasaran. Khususnya bibit ayam atau day old chicken (DOC) hingga 40 persen.

"Ada kesepakatan antara pemerintah dengan pengusaha DOC ke pasar hingga 40 persen. Kemudian mengurangi pasokan ayam induk hingga 10 persen," kata Nawir, Sabtu (22/8).

Dengan dikuranginya pasokan ayam bibit atau ayam induk yang sudah terjadi sejak cukup lama, maka ketersediaan ayam di pasaran baru terasa pada saat ini. Maka tak heran kalau harganya akhirnya melonjak.

"Situasi ini sudah lebih dari cukup membuat pasar bergejolak. Sehingga akhirnya mendorong pedagang melakukan aksi mogok," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement