REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj mengatakan akan mengawal warga NU agar menjaga jarak dengan seluruh partai politik. Hal ini Dia katakan, karena banyaknya dugaan yang menyatakan warga NU merupakan anggota PKB.
“PBNU ini tidak semuanya PKB, NU tidak akan afiliasi hanya pada satu partai saja,” ujar Said Aqil, yang kini terpilih kembali menjadi ketua umum PBNU periode 2015-2020, di gedung PBNU Pusat, Jakarta, Sabtu (22/8).
Menurutnya, warga NU ini banyak dan beragam tentu saja warga NU akan ada di berbagai partai. Akan tetapi, Said menegaskan jika dirinya akan mengawal betul sikap warga NU supaya tidak terlibat dengan politik praktis.
Politik NU, menurut Said adalah Assiyasatul ‘Ulya yaitu mengawal politik kebangsaan dan kerakyatan. Bukan politik praktis untuk sekadar mencari jabatan politik. Meski begitu, Said juga menjelaskan, jika tidak ada larangan bagi pengurus PBNU untuk menjadi aktifis politik atau anggota DPR. Alasannya, karena ini tidak menyalahi AD/ART maupun UUD 1945.
Hal ini juga kembali ditegaskan oleh ketua Rais Aam PBNU, Ma’ruf Amin, menurutnya, yang tidak boleh itu ketika orang tersebut menduduki posisi penting tertentu di partai politik. “Maka, jabatan strukturnya harus dia lepas dari pengurus partainya,” ujar Ma’ruf Amin.
Hal ini kemudian mendapat tanggapan dari Helmy Faisal Zaini, yang terpilih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBNU. Dia mengatakan jika dirinya telah mengirimkan surat pengunduran diri pada Muhaimin Iskandar selaku Ketua Partai PKB.
“Saya sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai pengurus di PKB, praktisi saya total menjadi Sekjen PBNU,” ungkapnya sore itu.