Ahad 23 Aug 2015 06:23 WIB

Paper Towns Kisah Pencarian Jati Diri Dua Remaja

Rep: MGROL49/ Red: Winda Destiana Putri
Film Paper Towns
Foto: Youtube
Film Paper Towns

REPUBLIKA.CO.ID, Buat para kalian yang movie maniac atau pecinta karya-karyanya John Green bersiaplah karena sebentar lagi film Paper Towns diperkirakan akan tayang pada akhir Agustus 2015 di Indonesia.

Film ini diangkat dari buku yang berjudul sama, hasil karya penulis John Green yang juga penulis buku The Fault In Our Stars. Film produksi 20 Century Fox ini disutradarai oleh Jake Scherier dan dibintangi oleh Natt Wolf dan Cara Delevigne.

Kisah film bergenre drama misteri romantis ini sendiri dimulai saat seorang pria yang bernama Quentin yang diperankan oleh Nat Wolf mempunyai teman kecil yang merupakan anak perempuan didekat rumahnya yaitu Margo yang diperankan Cara Delevigne. Mereka tinggal dilingkungan yang sama serta bersekolah ditempat yang sama. Namun saat remaja keduanya bagaikan hidup di dua dunia berbeda. Margo remaja merupakan siswa yang populer dan penyuka misteri atau tantangan. Sedangkan Quentin hanya anak yang biasa saja dan membosankan. Tak heran Quentin selalu mengagumi apa yang ada di diri Margo dan menganggapnya suatu hal yang keren. Namun pada saat remaja keduanya bahkan tidak saling sapa.

Namun pada suatu malam tiba-tiba Margo mendatangi kamar Quentin dan meminta tolong untuk menemaninya membalas dendam kepada orang-orang yang telah menyakitinya yang tak lain merupakan pacar dan teman-teman Margo itu sendiri. Mereka berdua mengalami malam yang seru dengan berhasil mengerjai mantan pacar dan teman-teman margo. Quentin pun berharap setelah kejadian ini hubungan dengan Margo akan membaik seperti ketika masih kecil.

Namun setelah kejadian malam itu tiba-tiba saja Margo menghilang. Quentin yang tahu bahwa Margo merupakan pecinta misteri tau pasti bahwa tak mungkin Margo lenyap begitu saja, ia pun yakin Margo sengaja meninggalkan petunjuk-petunjuk untuk mencarinya.

Dalam Film perjalanan itu sendiri walaupun bergenre drama namun masih dapat membuat penonton tertawa. Hal tersebut disebabkan oleh kekonyolan Quentin bersama dua sahabatnya yaitu Ben dan Radar. Ben merupakan anak yang sembarang dan bertigkah laku konyol, sedangkan radar sebenarnya adalah anak yang pintar namun tetap konyol. Dengan perpaduan Efek yang simple serta soundtrack yang mendukung membuat perjalanan ini terlihat menyenangkan dan tidak membosankan, khas para remaja. Walaupun ternyata pada akhir film penonton akan dibuat terkejut dengan ending yang ternyata diluar dari perkiraan.

Sebenarnya di dalam film ini selain menunjukan drama remaja namun mempunyai makna yang sangat dalam. Seperti kata Paper Towns itu sendiri yang artinya kota semu. Kegundahan tentang pencarian jati diri, bagaimana saat ini banyak sekali orang-orang yang dengan mudahnya kehilangan jati diri hanya demi memuaskan apa yang orang lain ingin lihat. Film ini mengajarkan apa yang kamu lihat terkadang bukan berarti itu lah wajah asli mereka, dan apa yang kamu harapkan tak selamanya berjalan dengan berhasil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement