REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hasil Musyawarah Kerja Nasional (mukernas) Ulama Alquran tahun ini memberikan mandat untuk memperbaiki dan menyempurnakan buku-buku tafsir Alquran.
Setelah dilakukan perbaikan, para peserta mukernas juga mendorong Kementerian Agama untuk menyosialisasikan karya-karya tafsir itu.
Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMA) Kementerian Agama, Muchlis Hanafi menuturkan, penyusunan buku tafsir telah dilakukan beberapa waktu lalu.
Dalam Mukernas Ulama Alquran 2015 ini, perbaikan dan penyempurnaan buku-buku tafsir, baik itu tafsir tematik, tafsir ilmi, tafsir ringkas, dan lainnya, dimasukan ke dalam rekomendasi mukernas sehingga targetnya rampung akhir tahun ini.
"Untuk tafsir ringkas, akan kita lakukan perbaikan. Karena di akhir 2015 ini harus sudah cetak dalam jumlah 1.000 eksemplar lalu kita sebarluaskan ke masyarakat," tutur Muchlis, usai penutupan Mukernas Ulama Alquran di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Ia mengakui, buku-buku tafsir yang ada saat ini masih memiliki kekurangan sehingga perlu dilakukan perbaikan. "Dari buku-buku yang ada, memang ada kekurangannya, ini yang dikaji selama tiga hari ini. Itu yang ditelaah di sini,'' ungkapnya.
Perbaikan yang dilakukan yakni pada aspek substansi, redaksional dan konsistensi dalam hal sistematika dan metode serta yang lainnya. "Insya Allah akan rampung sesegera mungkin. Revisi dilakukan berdasarkan masukan yang kita dengar dari sini (mukernas)," ujar dia.
Mukernas Ulama Alquran yang dilakukan di Gumilang Regency, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dari 18 sampai 21 Agustus 2015 ini, dihadiri 100 peserta dari 21 provinsi.
Para pesertanya berasal dari kalangan akademisi, yang ahli di bidang ilmu Alquran. Mereka dalam mukernas tersebut menyampaikan pendapat-pendapat untuk dibahas, hingga menjadi beberapa rekomendasi.