REPUBLIKA.CO.ID, SIDON -- Bentrokan di kamp pengungsi di dekat Pelabuhan Selatan Lebanon, Sabtu (22/8). Konflik ini menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 18 orang. Pertempuran meletus setelah militan Islam berusaha untuk membunuh seorang pejabat Palestina di kamp Ain al-Hilweh dekat pelabuhan selatan Sidon, Lebanon.
‘’Dua anggota anggota Fatah tewas dan enam anggota lainnya terluka dalam pertempuran itu,’’ kata seorang pejabat Fatah tanpa menyebut nama seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Ahad (23/8).
Menurut seorang pejabat keamanan Palestina, bentrokan dimulai ketika militan Islam menembak Abu Ashraf Armoushi, seorang pejabat militer Fatah saat ia menghadiri pemakaman. Pertempuran berubah menjadi pertempuran jalanan dan di lorong-lorong Ain al-Hilweh terdengar tembakan dan roket.
Bentrokan itu terjadi sebagian besar di dekat pintu masuk utara kamp. Puluhan keluarga takut melarikan diri ke masjid di dekat Sidon. Ketegangan antara Islamis dan Fatah telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Ain al-Hilweh.
Menurut catatan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) untuk pengungsi Palestina, lebih dari 450 ribu warga Palestina terdaftar di Lebanon.