Ahad 23 Aug 2015 11:30 WIB
Penggusuran Kampung Pulo

Pelaku Pembakaran Ekskavator di Kampung Pulo Jadi Tersangka

Rep: c21/ Red: Bilal Ramadhan
Sebuah alat berat merobohkan sejumlah bangunan permukiman padat di bantaran sungai Ciliwung di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, Jumat (21/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sebuah alat berat merobohkan sejumlah bangunan permukiman padat di bantaran sungai Ciliwung di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta, Jumat (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang sudah menjadi tersangka dalam kasus terbakarnya eksavator saat penertiban wilayah Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur pecah pada Kamis (20/8) kemarin. Para tersangka tersebut berinisial J (24) dan S (26).

"Mereka  terkena pasal 187 KUHP dan 170 KUHP, karena dengan sengaja melakukan pembakaran dan pengrusakan bersama-sama," ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes Umar Faruq, Ahad (23/8).

Dua orang tersangka sekarang masih mendekam di tahanan Polres Jakarta Timur, sementara sisa dari 27 orang yang ditahan telah dikembalikan kepada keluarganya masing-masing. Kemudian Umar mengatakan, jika pada hari ini anggota personil kepolisian telah mengurangi petugas.

Kendati demikian, penjagaan dari aparat kepolisian masih terlihat di beberapa ruas jalan ataupun lokasi penggusuran. Namun pihaknya hanya menaruh sekitar 500 personil di area tersebut, pada hari ini. Untuk penertiban yang dilakukan, Kata Umar sudah cukup, tapi untuk penjagaan saat pembersihan mungkin sampai tiga hari kedepan. Hari ini beberapa sampah bekas penggusuran telah diangkut menggunakan truk.

"Sudah banyak kayu-kayu yang dapat dikeluarkan petugas kebersihan," ungkapnya.

Menurut pemantauan Republika, beberapa kendaraan truk kebersihan sudah dapat masuk kedalam area yang diratakan. Sebanyak sembilan truk, empat eksavator dan 200 personil kebersihan mulai mengangkut sampah-sampah bangunan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement