REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli melakukan pertemuan tertutup dengan mantan Perdana Menteri sekaligus Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao, Ahad (23/8). Keduanya bertemu di kediaman pribadi Rizal di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tertutup selama 45 menit tersebut, keduanya membicarakan masalah perikanan dan kemaritiman. Rencananya, Indonesia dan Timor Leste akan bekerja sama untuk memperlebar akses warga Timor Leste dalam menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Perikanan di Indonesia.
Kepada wartawan, Rizal lebih banyak mengutarakan hal yang bersifat ringan, khususnya keakrabannya dengan Xanan. Ia mengatakan, dirinya akrab dengan Xanana karena kesamaan masa lalu. Rizal menganalogikan penjara adalah sebuah kesempatan untuk belajar. Dia menyebut penjara dengan istilah "universitas".
"Ini adalah pertemuan dua teman lama. Pak Xanana adalah alumnus "universitas" Cipinang. S7 (tujuh tahun) di sana. Saya di universitas Sukamiskin Bandung. Kami teman lama," ujar Rizal, Ahad (23/8).
Xanana sendiri menanggapi pernyataan Rizal dengan candaan. Xanana mengaku baru pertama kali makan es cendol saat kunjungan nya ke kediaman Rizal. Kepada wartawan, dia mengaku lebih memilih tinggal di Cipinang lebih lama jika tahu ada es cendol di Jakarta.
"Enak banget. Lebih baik tidak dapat remisi kalau tahu ada cendol," katanya diikuti tawa.
Rizal Ramli sempat ditahan selama 1,5 tahun pada 1978 di Lapas Sukamiskin, Bandung. Saat itu, Rizal masih menyandang status mahasiwa Teknik Fisika ITB. Rizal ditahan karena dinilai membangkang pemerintahan Soeharto kala itu. Sedangkan Xanana ditahan pada 1992 di LP Cipinang hingga berpisahnya Timor Timur saat itu dari Republik Indonesia pada 1999.