Ahad 23 Aug 2015 17:38 WIB

Sungai Ciliwung Kotor, Ahok Salahkan Pendatang

Rep: C26/ Red: Erik Purnama Putra
Perumahan di Kampung Pulo, Jatinegara yang berada di bantaran sungai Ciliwung.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Perumahan di Kampung Pulo, Jatinegara yang berada di bantaran sungai Ciliwung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Musyawarah Betawi menggelar Lebaran Betawi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Ahad (23/8). Dalam acara tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menyinggung soal kotornya Sungai Ciliwung.

Ahok menyebut kedatangan pendatang dari luar Jakarta yang menyebabkan kawasan bantaran Sungai Ciliwung semakin padat. Semakin menyempitnya lebar sungai mengakibatkan banjir.

"Saya sudah pelajari sejarah Ciliwung, sejarah Bukit Duri, Kampung Pulo nggak ada orang asli yang tinggal di dalam sungai. Itu cenderung orang pendatang yang nguruk sungai pakai sampah," katanya kepada wartawan usai menghadiri Lebaran Betawi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Ahad (23/8).

Menurut dia, kehadiran pendatang yang mengadu nasib di Jakarta menjadikan Ciliwung berubah fungsi. Sungai yang seharusnya menjadi aliran sungai ke hilir justru dimanfaatkan menjadi kawasan permukiman. Akibatnya, ujar dia, reklamasi terjadi akibat ulah warga sekitar. Sampah-sampah menumpuk di sekitar bantaran menyebabkan luas sungai semakin menyempit.