REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarawan JJ Rizal mengaku sangat tersanjung karena pernyataannya didengar dan direspon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. "Saya merasa dapat bintang kehormatan karena didengar oleh Gubernur yang sohor sulit mendengar masyarakat juga pengamat," kata Rizal kepada ROL, Ahad (23/8).
Rizal mengatakan meskipun kata-katanya kasar, namun setidaknya sudah mau menanggapi. Sikap tersebut, lanjut Rizal, merupakan kemajuan sikap dari Ahok, sapaan akrab Basuki. Bahkan, sambung Rizal, Ahok juga menantang dirinya lakukan diskusi terkait pernyataannya tentang Pluit dan PIK sebagai zona biru dan hijau.
"Sungguh menggembirakan dan saya nyatakan kapan Pak Gubernur longgar waktu, saya sejarawan goblok itu siap diskusi soal yang dikatakannya kegoblokan saya terkait Pluit dengan PIK sebagai zona biru dan hijau," ujar Rizal.
Sebelumnya, Rizal meminta Ahok berani menggusur lingkungan rumahnya di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Tantangan ini akhirnya ditanggapi Ahok yang menyebut Rizal tidak mengerti apa-apa. "Dia goblok, isu itu tuh adanya di Pantai Indah Kapuk (PIK). Dia nggak bisa bedain PIK dan Pluit," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/8).
Ahok menyebut antara PIK dan Pluit berbeda jauh. Lokasi rumahnya di sekitar Muara Angke, Muara Baru yang bukan termasuk wilayah resapan air yang disebutkan Rizal. Ia pun menawarkan Rizal belajar dengannya soal wilayah Pluit. "Makanya kalau mau nanya Pluit tanya gua biar agak pinter, jelas. Kasihan kalau terlalu goblok," sindirnya.
Rizal menyayangkan kata-kata kasar Ahok. Sedikit menyindir, Rizal mengakui itu adalah kemajuan sang gubernur. "Meskipun kata-katanya kasar, tetapi paling tidak sudah menanggapi. Itu sungguh kemajuan dalam sikap pak gubernur Ahok."