REPUBLIKA.CO.ID, KOSTA RIKA -- Burung merupakan hewan yang mudah untuk dilatih menuruti keinginan pemiliknya. Biasanya, mereka dilatih untuk berbicara dan terbang serta kembali ke tempat asal.

Tapi di Kosta Rika, seekor burung merpati dilatih menjadi kurir barang. Hal yang menghebohkan merpati tersebut menjelma menjadi kurir narkoba ke sebuah penjara La Reforma.

Seperti dilansir dari Sky News, Ahad (24/8), burung merpati hitam ini tertangkap mendarat di pusat keamanan penjara di wilayah San Rafael de Alajuela. Setelah ditangkap, merpati tersebut kedapatan membawa kantung hitam yang tertutup. Diketahui dalam kantong tersebut berisi kokain dan ganja.

Obat-obatan tersebut disimpan dalam kantong yang diikat ke dada binatang. Ditemukan 14 gram kokain dan ganja yang dibungkus dalam plastik di balik kantung.

Kementerian Keadilan dan Perdamaian Kosta Rika merilis keterangan dengan menyebutnya "narcopaloma" yang berarti "merpati obat" serta daftar tanggal penahanan hewan tersebut.

Para pejabat penjara meyakini merpati tersebut digunakan oleh seorang narapidana yang telah melatihnya untuk bertindak sebagai kurir. Direktur Kepolisian Penitentiary, Paul Bertozzi, mengatakan kejadian itu menunjukkan kebutuhan untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Pedagang obat menggunakan cara yang tak terbayangkan untuk mencapai kekejaman mengerikan," katanya.

Menurutnya, penggunaan merpati bukan hal yang baru. Di masa lalu para pedagang telah menggunakan kucing dan anjing untuk meloloskan obat untuk tahanan. Sekarang cara ini kembali dipraktekan pada merpati untuk membawa barang ilegaln mereka di dari luar.

Otoritas Kosta Rika mengaku baru pertama kali menemukan praktek ini. Meski begitu, penggunaan merpati pernah juga dilaporkan di Argentina pada 2013 dan Kolombia pada tahun 2011.

Ikuti Whatsapp Channel Republika