Senin 24 Aug 2015 11:34 WIB
JK Versus Rizal Ramli

'Gaya Komunikasi Menko Rizal Terburuk Sepanjang Sejarah'

Rep: c14/ Red: Angga Indrawan
Rizal Ramli
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto menilai Kabinet Kerja justru kian memprihatinkan pasca-reshuffle. Khususnya, terkait silang pendapat antarbawahan Presiden yang dipicu sikap Menko Kemaritiman Rizal Ramli.

Menko Rizal pun ditengarai hanya mengejar popularitas media. Agus menyimpulkan, gaya komunikasi Menko Rizal sangat tidak patut ditiru karena cenderung merusak koordinasi lintaskementerian. Efeknya, perekonomian kian merosot.

“Menurut saya, ini (gaya komunikasi Menko Rizal) adalah bentuk komunikasi yang paling jelek selama Republik Indonesia ini ada,” ucap Agus Hermanto kepada awak media di Nusantara III, Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/8).

Lebih lanjut, Agus menyayangkan langkah Presiden Joko Widodo yang melepaskan Indroyono Soesilo dari jabatan menko kemaritiman. Sosok Indroyono bagi Agus merupakan profesor yang berprestasi internasional. Buktinya, sebut dia, Indroyono sempat memegang posisi penting di Badan Pangan Dunia (FAO).

Agus lantas menduga, Menko Rizal mengakui posisinya yang tak sebanding dengan sosok pendahulunya. Sehingga, mantan menteri era Abdurrahman Wahid itu malah konsen ke perseteruan politik di internal kabinet.

“Karena apa? Menko yang digantikan, menteri yang hebat. Terus terang saja, Pak Indroyono jauh lebih hebat,” tukas Agus.

Presiden Joko Widodo mengangkat Rizal Ramli sebagai menteri koordinator menggantikan Indroyono Soesilo. Namun, belum genap satu minggu menjabat, Menko Rizal mengkritik rencana BUMN Garuda Indonesia yang hendak membeli 30 pesawat baru Airbus tipe A350. Menurut Menko Rizal, rencana senilai 44,5 miliar dolar AS itu akan mubazir karena arus penerbangan internasional Garuda Indonesia sepi penumpang.

Teranyar, Menko Rizal bahkan menantang Wapres Jusuf Kalla untuk debat terbuka sehubungan proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement