Senin 24 Aug 2015 13:26 WIB

Pelaku Penyerangan Kereta di Prancis Bukan Teroris, tapi Tunawisma

Penyidik memeriksa kereta super cepat Amsterdam-Paris yang diserang, Jumat (21/8).
Foto: Reuters
Penyidik memeriksa kereta super cepat Amsterdam-Paris yang diserang, Jumat (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pria bersenjata yang melancarkan aksi di kereta super cepat jurusan Amsterdam-Paris bukan bermotif terorisme. Hal itu disampaikan pengacara tersangka seperti dikutip RT.

Menurut pengacara Sophie David, kliennya hanya ingin merampok orang-orang kaya karena ia lapar. Pelaku secara tak sengaja menemukan senjata tersebut di taman, dekat dengan lokasi biasa ia tidur.

David menggambarkan tersangka sebagai orang lemah, bakan cenderung malnutrisi. "Saya melihat seseorang yang sangat sakit, lemah secara fisik menderita malnutrisi. Ia sangat kurus dan tirus," ujarnya kepada BFMTV.

Pelaku yang belakangan diketahui bernama Ayoub el-Khazzani, kata dia, tak memiliki tampak seperti teroris.  Ia juga tidak memiliki tampak berbahaya atau memiliki keinginan balas dendam.

Media-media Barat banyak mengarahkan kasus ini sebagai kejahatan teroris yang terkait dengan kelompok radikal Islam.

Pengacara menambahkan, pelaku adalah seorang tunawisman yang biasa tidur di taman. Beberapa jam sebelum dia memutuskan merampok, beberapa orang tunawisma mengatakan kepadanya, akan banyak orang kaya naik jurusan Paris dan Amsterdam.

"Dan ia berharap bisa mendapat uang untuk makan dari perampokannya itu," ujar David.

Aksi penembakan di dalam kereta melukai tiga orang. Sejumlah penumpang, termasuk marinir AS melumpuhkan pelaku.

sumber : RT
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement