REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah dengan segala bentuk teladannya memberikan pedoman bagi setiap Muslim. Ini termasuk bagaimana Rasululullah membina rumah tangga.
Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia, KH Athian Ali, mengatakan, ada beberapa tahapan yang dilakukan Rasulullah sebelum berhubungan suami-istri. Tahapan itu mencerminkan hubungan suami-istri yang dilakukan umat Islam sebuah ibadah yang dikerjakan dalam keadaan suci atau bersih serta indah.
Kiai Athian menjelaskan, sebelum berhubungan suami-istri Rasulullah mengambil air wudhu kemudiaan melaksanakan shalat sunnah dua rakaat. Selanjutnya, Rasulullah berdoa yang intinya ibadah yang dilakukan terbebas dari gangguan setan dan diridhai Allah SWT.
Kiai Athian juga menjelaskan kalau doa tersebut dilantunkan oleh Rasulullah dengan tujuan kalau dalam ibadah tersebut Allah SAW memberikan seorang anak kepada mereka, maka Allah SWT telah melindungi anak tersebut bahkan saat anak tersebut masih berwujud sebagai sprema.
Berikut doa yang dilantunkan Rasulullah SAW setelah melaksanakan shalat sunnah, dan sebelum melakukan hubungan suami-istri. "Bismillah, allahuma jannibnas-syaithaan wa jannibis-syaithaana maa razaq-tanaa."
Setelah selesai memanjatkan do'a, apakah Rasulullah SAW lantas langsung menggauli istrinya ? Jawabannya tidak. Kiai Athian menuturkan kalau Rasulullah SAW sangat melarang seorang suami menggauli istrinya secara liar bagaikan hewan. Setelah selesai membaca do'a, Rasulullah SAW lalu memberikan perlakuan-perlakuan manis kepada istrinya.
Sejumlah perlakuan manis yang dilakukan Rasulullah SAW kepada istrinya adalah memberikan sanjungan, membelai dan juga menciumi sang istri dengan penuh kasih sayang. "Prinsipnya dalam Islam semua gerak-gerik merupakan ibadah, maka hendaknya menjadikan Rasul sebagai teladan," ucapnya.