REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG -- Korea Utara telah ditempatkan 20 kapal bantalan udara di dekat perbatasan dengan Korea Selatan. Penerjunan kapal tersebut dilakukan di tengah ketegangan di antara kedua Korea.
Kantor berita Korsel Yonhap melaporkan, kapal militer itu telah bergerak meninggalkan pangkalan mereka di sebelah barat laut di distrik Cholsan. Mereka menuju ke dekat kota pelabauhan, Nampo yang masuk wilayah Korsel.
Kapal bantalan udara kerap digunakan sebagai kendaraan pengangkut pasukan infiltrasi. Kendaraan ini dapat bergerak jauh hingga ke daratan.
"Sejak Korea Utara mendeklrasikan negara dalam keadaan semiperang, kendaraan infiltrasi dan pasukan mereka telah aktif bergerak," ujar salah satu sumber.
Korea Utara memiliki dua kapal bantalan udara. Pertama kelas dengan bobot 35 ton yang dapat bergerak dengan kecepatan 74 hingga 96 kilometer. Kedua kapal kelas 20 ton dan memiliki daya jelajah 96 kilometer per jam.
Yonhap melaporkan, Korut juga menempatkan dua pasukan infiltrasi lain. Kedua negara terlibat saling tembak pada Kamis pekan lalu. Kini kedua pihak masih melakukan pembicaraan untuk meredakan ketegangan.