REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok suporter Persebaya 1927 mengancam akan menduduki kantor-kbator anak perusahan Mahaka, jika Persebaya United tetap diikutkan pada Turnamen Piala Presiden. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Presidium Arek Bonek 1927 Andie Peci. Menurut pentolan Bonek 1927 perubahan nama pada Persebaya United belum memuaskan pihaknya.
Selain itu Andie Peci juga menolak ada kesepakatan terkait perubahan nama dari Persebaya Surabaya menjadi Persebaya United. Dia menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan kepada Mahaka Sport and Entertainment selaku operator Turnamen Piala Presiden. Menurutnya Bonek 1927 keberatan jika ada klub yang mengatasnamakan Persebaya di Piala Presiden.
"Kami kasih ultimatum ke Mahaka, kalau tetap memaksa ikut sertakan Persebaya gadungan Bonek akan duduki kantor-kantor Mahaka Grup di Surabaya. Bonek tidak diberikan pilihan," tegas Andie Peci saat dihubungi melalui seluler, Senin (24/8).
Andie menambahkan, ada dua hal yang menjadi dasar Bonek 1927 tetap keberatan dengan perubahan nama tersebut. Pertama faktor sejarah, bagi Andie dan kawan-kawan tidak ada klub Persebaya lain di Surabaya.
Sehingga hal ini akan membiaskan sejarah Persebaya sendiri, meskipun hanya bersifat sementara. Sebab tidak menutup kemungkinan akan muncul lagi nama-nama Persebaya lainnya. "Kami tidak mempermasalahkan jika namanya Surabaya United," kata Andie.
Kemudian faktor selanjutnya, adalah klub Persebaya Surabaya yang saat ini tercatat sebagai peserta Turnamen Piala Presiden masih dalam sengketa pengadilan. Disebutnya proses sengketa hukum di pengadilan niaga Surabaya masih berlangsung dan belum putus sampai sekarang.
Dasar itu yang membuat Bonek1927 akan bertindak jika Piala Presiden tetap bergulir. Bahkan pihaknya sudah mencatat nama-nama anak perusahan Mahaka di Surabaya. Sehingga tidak hanya satu yang mereka duduki tapi semuanya.