REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah bom menghantam bus yang membawa polisi Mesir. Serangan ini menewaskan tiga orang dan melukai 33 lain, Senin (24/8).
Serangan terjadi di Provinsi Baheira, 260 km utara Kairo. Saat kejadian, para polisi sedang berangkat bekerja menggunakan bus sipil.
"Tiga polisi tewas, termasuk satu yang meninggal karena luka berat di rumah sakit," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Hossam Abdel Ghaffar. "33 polisi lain juga terluka. Salah satunya masih dalam kondisi kritis."
Ini merupakan serangan terbaru yang ditujukan kepada aparat keamanan. Dalam insiden-insiden sebelumnya kelompok militan di Semenanjung Sinai mengaku bertanggungjawab.
Presiden Abdul Fattah al-Sisi yang menggulingkan Muhammad Mursi pada 2013, telah menyetujui UU antiterorisme baru untuk menghadapi serangan itu.
Dengan UU ini aparat memiliki kewenangan lebih untuk menangani kasus terorisme. Namun kalangan hak asasi manusia mengkritik UU yang dianggap mengekang aktivis dan kebebasan pers.