Selasa 25 Aug 2015 11:04 WIB

Gubernur Ahok Diminta Hentikan Penggusuran dengan Arogan

Rep: Ratna Ajeng T/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta melakukan penggusuran warga Kampung Pulo, Jatinegara dengan tidak manusiawi, Selasa (25/8). Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai, penggusuran itu tidak masalah demi mencegah banjir di sungai Ciliwung.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana dalam akun Twitter, @Triwisaksana mengatakan untuk menghentikan penggusuran warga DKI Jakarta dengan arogan. "Pemprov DKI Jakarta harus menyediakan lahan relokasi yang memadai," kicau dia.

Ahok seharusnya menggunakan komunikasi persuasif. Artinya tidak seharusnya mereka menggusur dengan tindak kekerasan.

DPRD DKI Jakarta akan memanggil Satpol PP karena melakukan penggusuran tidak manusiawi. Mereka juga akan memanggil Dinas Perumahan terkait penggantian berupa rusun.

Politisi PKS yang akrab dipanggil Bang Sani ini akan mencari tahu alasan Warga Kampung Pulo enggan pindah ke Rusunawa. Dia menduga rusun tersebut tak layak.

Selagi proses pengecekan seharusnya Satpol PP dan Dinas Perumahan menunda peggusuran. Namun mereka nekad melakukannya. n Ratna Ajeng Tejomukti

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement