REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Gejolak pasar finansial global turut memengaruhi kekayaan yang dimiliki para orang terkaya di dunia. Pekan ini, harta 400 miliarder terkaya susut sampai 182 miliar dolar AS.
Terjadinya devaluasi yuan, anjloknya harga minyak mentah, serta data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang memburuk memicu kejatuhan bursa global.
Sepekan kemarin, kekayaan investor Warren Buffett lenyap 3,6 miliar dolar AS menjadi 63,4 miliar dolar AS. Hal ini karena saham perusahaannya, Bekshire Hathaway Inc, anjlok lebih dari lima persen.
CEO Glencore Plc Ivan Glasenberg pun ikut tergerus. Hartanya menyusut 237 juta dolar AS dalam sepekan. Sahamnya anjlok lebih dari delapan persen di bursa London dalam tujuh hari terakhir.
Hal itu dipicu pengumuman laba Glencore yang turun 56 persen di semester pertama. "Sepekan terakhir memang sangat buruk. Hanya saja jika melihat jauh ke belakang, pekan ini bukanlah musibah besar," ujar Direktur Aspiriant John Collins, seperti dilansir Bloomberg, Selasa, (25/8).
Sebelumnya, miliarder Cina juga mengalami mimpi buruk. Aksi panik jual di bursa negeri Tirai Bambu itu menyusutkan harta 26 miliarder Cina hingga 18,8 miliar dolar AS.
Penurunan harta terbanyak dialami oleh pendiri Dalian Wanda Commercial Properties Wang Jianlin. Ia kehilangan harta hingga 3,5 miliar dolar AS.