REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji mengklarifikasi bahwa istrinya Ratna Rosita tidak pernah terlibat kasus korupsi.
Namun, bila terlibat ia siap untuk memproses secara hukum bila terpilih menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Pada saat itu istri Anda sebagai PPK, pejabat pembuat komitmen dan pengadaan alkes di Kemenkes dan serah terima di New York, ini kan semacam gratifikasi. Kalau bapak jadi pimpinan KPK ini tidak jadi sandungan?" tanya anggota pansel Supra Wimbarti dalam wawancara di gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (25/8).
Mendapat pertanyaan itu, Hendardji yakin bila istrinya bersih. "Tidak, saya yakin istri saya bersih. Kalau itu benar terjadi, saya akan jalankan tugas sesuai Tupoksi saya," jawab Hendardji.
Supra masih kurang yakin dengan jawaban Hendardji. Ia pun embali bertanya kepada Hendardji. Dia menanyakan apakah Hendardji baru mendengar hal tersebut tanpa memberi detail kasus apa.
"Baru dengar?" tanya Supra.
"Ada 2 Ratna. Pelakunya Ratna Umar yang sudah jadi tersangka KPK, bukan Ratna Rosita. Saya yakin istri saya tidak berbuat," jawab Hendardji.
Hendardji menambahkan, istrinya telah pensiun sejak Januari 2013.