REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Siapakah manusia yang cerdas itu? Menurut Islam, orang yang cerdas bukanlah orang yang semata-mata pintar otaknya. “Rasulullah menegaskan, bahwa orang yang cerdas adalah orang yang banyak mengingat mati, dan mempersiapkan bekal untuk mati,” kata Ustadz Dedi Supriadi saat mengisi pengajian karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Kampus Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/8).
Ustadz Dedi yang juga Kepala SMA Bosowa Bina Insani mengemukakan pentingnya setiap Muslim mengingat mati dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. “Kematian adalah perkara gaib. Tidak seorang pun tahu kapan kematian akan datang menghampirinya,” ujarnya.
Karena itu, kata Dedi, satu-satunya cara terbaik adalah mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya kematian. Caranya dengan selalu mengingat Allah (zikir) dan memperbanyak amal saleh, serta menjauhkan diri dari kemaksiatan,” papar Dedi.
Dalam kesempatan itu Dedi membahas QS Luqman (31) ayat 34. “Ayat ini membahas lima perkara gaib yang hanya Allah SWT yang Maha Mengetahuinya, yakni kapan datangnya hari kiamat, kapan turunnya hujan, apa yang ada dalam rahim seseorang, apa yang akan dikerjakan oleh manusia pada esok hari, dan di bumi mana seseorang akan meninggal dunia,” tuturnya.
Ayat tersebut, kata Dedi, sangat perlu dipahami maknanya oleh setiap Muslim. “Kalau kita renungkan makna dan pesan yang terkandung dalam ayat tersebut, insya Allah iman kita akan bertambah dan kita akan makin rajin beramal saleh untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian, alam barzakh dan akhirat,” ujar Dedi Supriadi.
Pengajian karyawan SBBI diadakan setiap hari Rabu, pukul 08.30-09.30. Pengajian tersebut diikuti oleh para karyawan SBBI non-guru, seperti office boy, bagian perawatan gedung (maintenance building) dan sopir.