REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank DKI Syariah berhasil membukukan penghargaan sebagai unit usaha syariah (UUS) terbaik (Best Syariah 2015) versi majalah Investor. Penghargaan tersebut diberikan dalam sebuah acara yang digelar di Jakarta pekan lalu.
UUS PT Bank DKI yang dinakhodai oleh Harijanto sukses mempertahankan posisi teratas untuk kategori UUS Terbaik dengan aset di atas Rp 1 triliun – Rp 5 triliun.
Harijanto mengemukakan, UUS PT Bank DKI terus berbenah dan melakukan cukup banyak terobosan dalam strategi bisnisnya. Bank tersebut lebih selektif dalam melakukan ekspansi pembiayaannya, dan fokus menekuni bisnis usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Hal itu karena sektor UMKM telah terbukti lebih tahan terhadap krisis dan lebih bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat,” ujar Harijanto dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (24/8).
Harijanto menambahkan, kinerja UUS Bank DKI tahun 2010-2014 menunjukkan performans yang sangat baik. Hal itu ditandai dengan pertumbuhan rata-rata untuk pembiayaan 48,4 persen, dana pihak ketiga (DPK) 64,8 persen dan laba meningkat rata-rata 269 persen per tahun.
Ia menyebutkan, dari tahun ke tahun pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) UUS Bank DKI terus menunjukkan perbaikan yang signifikan. Saat ini NPF gross UUS Bank DKI sekitar 3,86 persen dan NPF nett sekitar 1,91 persen. “Rasio NPF UUS PT Bank DKI saat ini tergolong baik dan terus mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir,” kata Harijanto.
Untuk target hingga akhir tahun 2015, pertumbuhan pembiayaan sekitar 18,2 persen dan DPK sekitar 23 persen. “Kami mengestimasikan target pertumbuhan tersebut dapat tercapai. Saat ini pencapaian pembiayaan sudah 89 persen dan DPK mendekati sekitar 80 persen,” ujar Harijanto.
Saat ini jaringan kantor UUS Bank DKI meliputi dua kantor cabang syariah di wilayah Jakarta, satu kantor cabang syariah di wilayah Bandung, 10 kantor cabang pembantu syariah dan enam kantor kas syariah dan didukung kantor layanan syariah (office channeling) Bank DKI konvensional.