REPUBLIKA.CO.ID, KAMPUNG PULO -- Aksi penggusuran Kampung Pulo dimulai dari Kamis (21/8) sampai Ahad (23/8). Namun pihak Kepolisian Polda Metro Jaya, masih melakukan pengamanan di areal penggusuran di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Kami terus membackup agar tidak ada gangguan keamanan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Muhammad Iqbal, Rabu (28/8).
Untuk melaksanakan bantuan keamanan, pihak Kepolisian membantu dengan mengirim bantuan kesehatan, mobil pintar untuk menghibur anak-anak, dan bantuan 600 karung sembako pada HUT Bhayangkari.
Rencananya bantuan tersebut akan berada di sana sampai 12 hari kedepan. Personil keamanan yang dikerahkan selama 12 hari kedepan, sebanyak 150 - 200 personil. Namun saat ini, menurut Iqbal situasi sudah terkendali.
Untuk kedepannya jika ada aksi penggusuran, pihak komunikasi maksimal harus dilakukan antara pemerintah dan masyarakat, agar masyarakat bisa menerima. Sehingga ketika komunikasi berjalan lancar, hal tersebut dapat mengurangi aksi-aksi keributan.
"Hal itu, nanti bermuara ke keamanan," katanya.
Polda sendiri mengharapkan pemprov melakukan usaha persuasif sebelum melakukan aksi penggusuran di Bukit Duri, dengan melakukan komunikasi secara maksimal.
"Namun untuk pelaku tindak pidana atau anarkis, itu tetap diberlakukan proses hukum," tegasnya.