REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk tidak membuat kegaduhan yang tidak perlu di dalam sepak bola Indonesia. Pernyataan tersebut dikaitkan terhadap persiapan turnamen Piala Presiden yang akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo di Bali, Ahad (30/8).
PSSI sudah memberikan dukungan penuh kepada Mahaka Sport selaku penyelenggara dengan menyiapkan perangkat pertandingan terbaik demi kualitas event tersebut.
“Semua elemen bangsa ini harus bahu membahu di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik saat ini. Pemerintah membutuhkan situasi yang kondusif untuk percepatan pembangunan dan perbaikan ekonomi. Justru jangan ada kementerian yang membuat kebijakan dis-insentif kepada masyarakat yang pada akhirnya menimbulkan gejolak sosial dan pelambatan pertumbuhan ekonomi,” kata La Nyalla seperti dikutip dari laman resmi PSSI.
La Nyalla mengatakan sejauh ini industri sepak bola sudah tercatat memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui belanja yang dikeluarkan klub dan para pelaku yang terlibat di dalamnya. ''Jadi jangan dihambat-hambat dengan persoalan yang tidak perlu,'' kata dia.
La Nyalla menambahkan, Piala Presiden harus dijalankan sesuai standar dan aturan sepak bola. Ia berharap turnamen ini dapat berkualitas dan mendapat dukungan sponsor dan dapat dinikmati penonton. Ia juga meminta kepada pihak sponsor agar turnamen ini hanya hanya sekadar turnamen asal-asalan. Untuk itu, kata dia, PSSI mendukung dengan menyiapkan perangkat pertandingan terbaik dari Indonesia Super League (ISL).
''“Makanya saya ingatkan BOPI jangan membuat pernyataan yang membuat kegaduhan. Jangan sedikit-sedikit bawa nama Negara. BOPI bukan alat negara, BOPI hanya badan yang dibentuk Kemenpora dengan landasan kerja Peraturan Menteri. Karena kalau BOPI mengancam-ancam dengan bahasa kekuasaan, ingat Anda justru yang menciptakan kegaduhan dan menciptakan situasi yang tidak menguntungkan bagi pemerintahan Presiden Jokowi,'' tandas La Nyalla.