Rabu 26 Aug 2015 14:01 WIB

Capim KPK Merasa Lucu Idolakan Ortu, Pansel: Nanti Durhaka Loh

Rep: C20/ Red: Ilham
 (dari kiri) Anggota Pansel KPK Betti S Alisjahbana bersama Ketua Pansel KPK Destry Damayanti saat konferensi pers di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (14/7).   (Republika/Wiihdan Hidayat)
(dari kiri) Anggota Pansel KPK Betti S Alisjahbana bersama Ketua Pansel KPK Destry Damayanti saat konferensi pers di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (14/7). (Republika/Wiihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir seluruh Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencantumkan nama orang tua sebagai tokoh yang paling dipanuti atau diidolakan. Namun, tidak bagi Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Saut Situmorang.

Saut memilih memasukkan Lord Acton dan mantan Presiden Amerika Serikat, George Washington dalam kolom dua nama yang diidolakannya. Anggota Panitia Seleksi (Pansel) KPK, Harkristuti Haskrisnowo langsung menanyakan alasan Saut tidak memasukkan nama kedua orangtuanya.

"Kenapa tidak memasukkan nama orang tua?" tanya Harkristuti, di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (26/8).

Saut mengatakan, selama ini tokoh yang menjadi panutannya adalah Lord Acton dan George Washington. Dia beralasan tidak memasukkan nama kedua orang tuanya karena nanti terlihat lucu. "Tapi kalau dimasukin nanti jadi lucu, Ibu," kata Saut.

Harkristuti merasa aneh dengan jawaban Saut. "Anda jangan-jangan nanti dibilang durhaka loh, karena semua cantumin nama orang tua," ujar Harkristuti.

Namun, Saut tetap lebih memilih untuk mencantumkan kedua nama tokoh idolanya tersebut dan mengaku bila ia tidak berdurhaka terhadap orang tua.

Sementara itu, Ketua Pansel KPK, Destry Damayanti mengungkapkan banyak informasi yang didapat mengenai rekam jejak Saut. Dia juga menanyakan ketaatan Saut membayar pajak ke negara. "Bapak bayar pajak?" tanya Destry.

Saut mengaku sebagai sosok yang taat pajak. Bahkan, Saut berani menunjukkan bukti-bukti kalau dia bukanlah pengemplang pajak. "Bayar, Ibu. 2014 kemarin. Tanggal 24, bayar berikutnya Desember 2015. Mau saya tunjukkan STNK-nya," ujar Saut.

Destry menambahkan, banyak laporan yang didapat Pansel KPK mengenai keburukan Saut, perihal tak taat bayar pajak. "Bapak banyak musuhnya ya. Kok banyak laporan yang masuk ke Pansel ya," kata Destry.

Menanggapi pernyataan itu, Saut hanya tertawa dan mengaku risiko menjadi seorang Calon Pimpinan KPK. "Ya Calon Ketua KPK kan memang harus punya banyak musuh," kata Saut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement