REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Panitia Paviliun Indonesia di Milan Expo 2015, meraih sukses besar. Itu lantaran paviliun yang digawangi Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN) dan Artha Graha tersebut sukses meraup sejuta lebih pengunjung. Angka sejuta pengunjung tercapai pada Selasa (25/8) siang waktu setempat. "Tepat pukul 14.05 waktu Milan, pengunjung Paviliun Indonesia yang ke-sejuta mendapatkan cenderamata," kata Direktur Paviliun Indonesia Budiman Muhammad.
Antusiasme pengunjung dari berbagai negara ke Paviliun Indonesia terlihat dari rata-rata 11.500 pengunjung yang datang selama Agustus. Bahkan, ketika berlangsung berbagai acara, termasuk rekor baru Guinness World Record (GWR) dengan titel 'The Largest Tumpeng', sebagai bagian rangkaian perayaan HUT 17 Agustus lalu, pengunjung mencapai 21 ribu dalam sehari.
Angka tersebut terbilang sangat banyak, lantaran area Paviliun Indonesia tidak terlalu luas dibandingkan negara lain. Ruang pamer maksimal hanya bisa menampung 120 orang. Budiman mengakui, capaian tersebut cukup menggembirakan mengingat pada bulan Agustus masyarakat Italia, khususnya Milan, sedang liburan musim panas.
Kebanyakan warga Milan sendiri memilih ke pantai atau berlibur ke negara lain. "Ternyata banyak juga turis Prancis, Swiss, Belanda atau negara Eropa yang berdekatan dengan Italia datang mengunjungi Expo Milan," kata Budiman.
Sebelumnya, Dirjen Ekspor Nasional Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengapresiasi pihak swasta yang mengelola Paviliun Indonesia. Pasalnya, paviliun yang diperjuangkan almarhum Didi Petet tersebut pada awalnya mengalami banyak kendala untuk ikut dalam event promosi negara terbesar di dunia tersebut. Nyatanya, sejak awal Mei hingga pekan keempat Agustus, paviliun sudah menggaet sejuta pengunjung. "Padahal expo ini berlangsung sampai akhir Oktober mendatang," ujarnya.