REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Impian Taman Margasatwa (TM) Ragunan untuk memiliki sepasang jerapah akhirnya terwujud. Ini terjadi setelah pekan lalu sepasang jerapah hibah dari Kebun Binatang Taronga Sydney tiba di kandang mereka di TM Ragunan.
Penyerahan hewan berleher panjang ini merupakan bagian dari program kerja sama sister zoo diantara kedua kebun binatang ini.
Dirgah dan Ayuri70 sepasang Jerapah yang dihibahkan Kebun Binatang Taronga, Sydney saat ini masih dikarantina di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan. (Foto; Humas TM Ragunan).
Kedua jerapah hibah dari Kebun Binatang Taronga Sydney ini masing-masing berusia 14 bulan dan 10 bulan dengan tinggi 2 meter. Kedua satwa ini diterbangkan dengan kargo khusus dari Sydney dan tiba di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan tepat pada Hari Kemerdekaan RI yang ke-70 tanggal 17 Agustus lalu.
Oleh karena itu langsung diberi nama Dirgah untuk jerapah jantan dan Ayuri70 untuk jerapah betina oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Kedatangan sepasang jerapah ini diawali dengan kerjasama Sister Province Cooperation antara Pemprov DKI Jakarta dengan New South Wales dan salah satu implementasinya melalui kerjasama breeding loan atau peminjaman satwa untuk dikembangbiakan antara Taman Margasatwa Ragunan dengan Taronga Zoo, Sidney, Australia.
“Kebetulan Taman Margasatwa Ragunan ini tidak punya jerapah, koleksi jerapah kami hanya tinggal satu ekor jantan dan usianya pun sudah sangat tua jadi tidak bisa berkembang biak. Ditambah lagi jerapah milik kami satu-satunya itupun kemudian mati karena usianya yang sudah tua.” kata Bambang Wahyudi, Humas Taman Margasatwa Ragunan baru-baru ini.
“Jadi kehadiran jerapah ini memang sangat dirindukan pengunjung ...mereka sering bertanya mana jerapahnya. Oleh karena itu sejak 2012 kami mengupayakan program mendatangkan jerapah ini dengan kebun binatang lain dan kebetulan kita punya kerjasama dengan sister zoo dengan Kebun Binatang Taronga, Sydney.”
Dalam program Breeding loan ini Kebun Binatang Taronga, Sydney menyerahkan sepasang jerapah Afrika, sebaliknya Taman Margasatwa Ragunan menyerahkan sepasang Harimau Sumatera.
“Sebaliknya Kebun Binatang Taronga ingin sekali memiliki koleksi Harimau Sumatera. Mereka saat ini hanya punya harimau benggal saja, sedangkan koleksi harimau sumatera kita sangat banyak ada sekitar 30-an ekor, padahal kandang kita tidak bertambah,” kata Bambang Wahyudi lagi.
Namun lantaran Harimau Sumatera masuk dalam kategori satwa Appendix 1 alias satwa langka dan hampir punah, maka status kedua hariman sumatera itu hanya dipinjamkan selama 5 tahun.
“Satwa appendix I atau masuk kategori hewan langka dan terancam punah itu tidak boleh dihibahkan, jadi hanya boleh dipinjamkan saja. Dan kalaupun kedua harimau itu berkembang biak selama periode peminjaman tersebut, baru keturunan ketiga alias cucunya saja yang boleh dimiliki Kebun Binatang Taronga.”
Seperti diketahui saat ini Harimau Sumatera merupakan hewan yang sangat langka, jumlahnya di alam liar diperkirakan hanya tinggal 400 ekor saja.
Menurut Bambang Wahyudi, kerjasama pertukaran hewan atau breeding loan merupakan mekanisme umum yang dilakukan antar kebun binatang untuk memperkaya koleksi hewan mereka. Dan ini bukan kerjasama pertama yang dilakukan TM Ragunan dan Kebun Binatang Taronga Sydney, sebaliknya kerjasama serupa sudah pernah dilakukan sebelumnya.
“Pada sekitar tahun 80-an, kebun binatang Taronga juga menghibahkan kangguru kepada kita dan hingga kini kanggurunya masih ada,”
Upacara penyerahan Dirgah dan Ayuri70 ini dilakukan dalam upacara serah terima resmi tanggal 17 Agustus lalu yang dihadiri oleh Direktur Kebun Binatang Taronga, Cameron Kerr dan juga Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Sebelum kedua jerapah muda ini didatangkan ke Jakarta, TM Ragunan mengirimkan terlebih dahulu salah satu staf-nya untuk belajar bagaimana cara merawat jerapah ke Kebun Binatang Taronga Sydney untuk memastikan kedua hewan yang mereka hibahkan nantinya mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Saat ini kedua jerapah, Dirgah dan Ayuri70 masih dalam tahap karantina, jadi belum bisa disaksikan pengunjung.
“Hewan yang baru didatangkan seperti kedua jerapah ini masih perlu belajar untuk beradaptasi, karena suasana TM Ragunan pasti berbeda dengan Kebun Binatang Taronga Zoo... disini lebih ramai. Jadi mereka perlu menyesuaikan diri agar tidak stress,”
“ Untuk membantu beradaptasi kami masih memasang paranet di sekeliling kandang jerapah dan jalan menuju kandang mereka saat ini juga masih ditutup, “ papar Bambang Wahyudi.
Pengelola Taman Margasatwa Ragunan berharap kehadiran Dirgah dan Ayuri70 ini dapat meningkatkan minat masyarakat mengunjungi kebun binatang mereka ke depan.
Sementara itu proses pengiriman sepasang Harimau Sumatera ke Kebun Binatang Taronga belum dilakukan karena masih dalam proses persiapan dan tampaknya baru akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement