Sabtu 29 Aug 2015 07:07 WIB

Mencetak Generasi Mujahid Subuh

Rep: c62/ Red: Didi Purwadi
Aktivitas warga saat shalat Subuh.
Foto: Republika
Aktivitas warga saat shalat Subuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas kebaikan yang aktif di sosial media semakin banyak bermunculan. Mereka yang fokus terhadap salah satu amalan ini memanfaatkan facebook, twitter dan whatsapp untuk merekrut ?anggota baru.

Menjamurnya komunitas kebaikan seperti Komunitas Pejuang Subuh, Tahajud Berantai, Puasa Daud, Odoj, Sedekah Harian dan banyak lagi komunitas lainnya yang juga menggunakan sosial media sebagai basis komunikasinya antara sesama anggota.

Misalnya latar belakang berdirinya Pejuang Subuh (PS) berawal dari cita-cita Rivani (Iman), Emanuel Hadi (Didot) dan Arisakti Prihatwono (Rico) yang ingin ramainya shalat subuh seramai shalat Jumat.

"Dimulainya tahun 2012 di medio Ramadhan, tepatnya di 2 Agustus 2012 tweet pertama dimuculkan," kata Arisakti Prihatwono, salah satu founder PS saat dihubungi Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Arisakti Prihatwono alias Rico meceritakan, ketika itu rekannya bernama Emanuel Hadi alias Didot heran kenapa pada waktu shalat subuh masjid kebanyakan para orang tua yang berada di masjid, bukan malah sebaliknya anak muda yang memenuhi barisan shalat ketika waktu subuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement