REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang tak menentu. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Life tetap optimis pertumbuhan produk unit link akan tetap positif sampai akhir 2015.
Head of Corporate Planning & Marketing Sinarmas MSIG Life Ruth Nainggolan menyadari, situasi ekonomi memang sedang tak baik. Bahkan kurs rupiah mengalami tekanan kuat, ditambah pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) yang tak sesuai harapan.
"Tapi kita tetap optimis dengan kinerja unit link kami sampai akhir tahun," ujarnya, Kamis, (27/8). Untuk mengatasi kondisi ekonomi tersebut, Ruth mengaku mempunyai strategi untuk menempatkan dana investasi dari produk unit link ke instrumen investasi yang lebih terjaga fluktuasi imbal hasilnya.
Cara ini dilakukan agar imbal hasil dapat lebih maksimal. "Kami tempatkan di fixed income, memang kinerjanya tak terlalu kencang karena kondisi seperti sekarang, tapi kami optimis bisa tumbuh di atas industri," jelas Ruth.
Sampai semester I 2015, produk tradisional Sinarmas MSIG Life mempunyai porsi sebesar 64 persen. Sedangkan unit link sebanyak 11 persen. Kemudian lini bisnis syariah mengalami pertumbuhan cukup baik yakni 22 persen atau Rp 43,58 miliar.