REPUBLIKA.CO.ID, SINGKAWANG -- Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang Kalimantan Barat akan menggelar sosialisasi cara penyembelihan hewan kurban kepada 150 tukang potong (penyembelih) hewan yang ada di kota itu.
"Rencananya sosialisasi ini akan kita gelar pada 3 September 2015, di Balairung Kantor Wali Kota Singkawang," kata Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Singkawang, Mukhlis di Singkawang, Kamis Malam.
Pada sosialisasi itu, katanya, pihaknya akan mengundang sebanyak 150 orang tukang potong dan mendatangkan pemateri dari Dinas Peternakan Provinsi Kalbar, Dinas Pertanian dan Kehutanan Bidang Peternakan Pemkot Singkawang, serta dari Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang.
Dia menyebutkan, alasan digelarnya sosialisasi tersebut, pertama, karena dari pihak pengawas terutama pada bidang peternakan, masih menemukan orang yang memotong hewan kurban belum sesuai dengan syariat Islam. "Ini masih terjadi pada tahun lalu," tuturnya.
Sebagai contoh, katanya, sapi yang dipotong, ternyata masih hidup. Kemudian, dipotong sekali lagi. "Inikan sesuatu perbuatan yang keliru, karena seharusnya, sekali potong sapi langsung mati," jelasnya.
Kemudian, cara-cara menumbangkan sapi sehingga tidak terkesan menyiksa. "Sampai sejauh inikan, ada yang menggunakan tenaga empat sampai lima orang yang menumbangkan sapi, seharusnya, dengan tenaga dua orang pun cukup untuk menumbangkan sapi," ujarnya.
Di samping mensosialisasikan cara-cara menyembelih hewan kurban yang benar, pihaknya juga akan mensosialisasikan mana hati sapi yang mengandung cacing hati dan tidak. Sebenarnya, kata Mukhlis, pihaknya sudah mensosialisasikan hal ini setiap tahunnya. Hanya saja, sosialisasi tersebut ditujukan kepada pengurus masjid.
"Sekarang, langsung kita tujukan kepada tukang potongnya di setiap masjid," pungkasnya.