Kamis 27 Aug 2015 22:11 WIB
Rusuh Kampung Pulo

Korban Penggusuran Terpaksa Sempit-sempitan di Rusun Jatinegara

Rep: C94/ Red: Ilham
Warga korban penggusuran Kampung Pulo mengangkut barang-barang ke Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Jumat (21/8).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga korban penggusuran Kampung Pulo mengangkut barang-barang ke Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Jumat (21/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merelokasi masyarakat Kampung Pulo ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara. Namun, kondisi setiap unit Rusun tidak mampu menampung anggota keluarga korban. Warga pun terpaksa menghuni satu unit rusun dengan belasan anggota keluarganya.

"Saya sendiri ada 10 orang," kata Jamilah (46 tahun) salah satu penghuni rusun saat ditemui ROL, Kamis (27/8).

Penghuni kamar nomor 9 di lantai enam itu menjelaskan, 10 orang itu terdiri dari tiga Kepala Keluarga. Dia pernah mengajukan kepada petugas kelurahan untuk mengajukan satu unit rusun tambahan. "Tapi enggak dapat, padahal saya ada tiga KK," ungkapnya.

Menurut Jamilah, bukan saja kamarnya kelebihan penghuni. Kamar penghuni lainnya bahkan dihuni sampai belasan orang. Sama dengan Jamilah, keluarga lain juga menggigit jari ketika meminta tambahan kamar.

Kondisi rusun yang overload memaksa Jamilah merelakan sebagian anggota keluargannya untuk tinggal sementara di rumah sanak saudarannya di Citayam, Depok.

Jamilah sendiri adalah seorang guru di sekolah PAUD Kampung Pulo yang telah diratakan dengan tanah. Rencananya, Jamilah akan kembali membuka pendidikan PAUD di rusun tersebut.

Rusunawa yang berjarak satu kilometer dari Kampung Pulo terdiri dari 16 lantai. Total ada 518 unit rumah bertipe 36 yang terdiri dari dua kamar, satu kamar mandi, dapur, dan ruang tamu.

Pengelola Rusun, I Made Pastiasa mengatakan, dari jumlah seluruh unit masih tersisa 50 unit rusun yang kosong. Dia membenarkan satu unit rusun dihuni satu sampai tiga Kepala Keluarga. Sebab, pemerintah hanya menyediakan satu unit rusun ukuran tipe 30 untuk menganti satu bidang bangunan warga Kampung Pulo.

Menurut dia, lahan bangunan yang sudah digusur di Kampung Pulo ada 519 bangunan. "Tapi tidak semuannya lahan diganti, sebab di sana ada MCK, Masjid, dan lainnya. Jadi 518 pasti cukup," ujar Made.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement