REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ketua Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) R Abdullah menyatakan bahwa buruh di Bekasi akan melakukan demo besar-besaran untuk menolak Masyarakat Ekonomi Asean pada 1 September mendatang.
"Iya, nanti kita mau demo buruh untuk memprotes MEA tanggal 1 September," tutur Abdullah saat dihubungi Republika, Kamis (27/8).
Menurutnya, dengan kondisi ekonomi yang lemah saat ini, Indonesia tidak bisa ikut MEA. Seharusnya pemerintah, lanjut Abdullah, menangguhkan ekonomi terlebih dahulu baru ikut MEA.
"Sebaiknya ekonomi kita tangguh dulu baru MEA dilaksanakan, tapi kalau ekonomi kita sedang lumpuh seperti ini begitu kita masuk MEA, ya kita akan semakin sulit ekonomi ke depan," katanya.
Abdullah menuturkan saat ini banyak pekerja yang dirumahkan dan di-PHK karena perusahaan tidak tangguh dalam menghadapi ekonomi yang sulit. Di Bekasi sudah ada satu perusahaan yang gulung tikar karena hal ini.
"Ada satu perusahaan produk plastik yang tutup. Makanya pemerintah harus intervensi, buat kebijakan yang memberikan kemudahan pada perusahaan yang setengah tangguh dan tidak tangguh dalam menghadapi ekonomi sulit ini," katanya.